Selasa, 23 Desember 2014

Pak Badi Jualan Es Campur Sejak Tahun 1995 , Dulu Rp 300 Kini Rp 5.000




Demak – Bagi penggemar es campur di kawasan desa Kedungmutih dan sekitarnya pasti sudah merasakan minuman segar ini. Selain harganya yang merakyat rasanyapun tidak kalah dengan es campur di kota. Selain buah, cincau , degan , ketan hitam ada susu coklat dan sirup dalam mangkok es campur. Jika sudah ditempatkan dalam wadah mangkok es campur ini pasti menggoda selera kita.

“ Saya jualan Es campur ini sejak tahun 1995. Jika dihitung lebih dari 20 tahun . Kalau tidak salah ingat satu mangkoknya Rp 300. Kalau awalnya saya julalan es krim keliling atau orang bilang es thung. Jadi sampai sekarang banyak anak yang memanggil saya pak Badi Thung “, aku Subadi (48) penjual Es Campur “Ikhlas Menanti” padakabarseputarmuria.com


Bang Badi mengatakan , dari jualan es krim keliling itulah naluri bisnisnya  berawal. Ketika itu ia baru saja menikah dan ada teman yang menawarinya untuk berjulalan es krim. Iapun belajar membuat es krim dengan cara diputar . Setelah siap kaleng berisi es krim itupun dimasukkan dalam gerobag lalu dijual dengan cara keliling.


 “ Kalau tidak salah ingat ketika awal jual es krim harganya Rp 50 atau Rp 100 satu contongnya. Setelah beberapa lama akhirnya timbul ide untuk membuat es campur. Namun demikian jika ada orang yang pesan Es krim tetap saya layani misalnya untuk orang punya gawe “, kata Bang Badi.
Setelah jualan Es campur Bang Badi tidak lagi keliling kampung. Namun ia mangkal di pertigaan desa Kedungmutih dekat jembatan baru desa Kedungmutih. Dulunya hanya mangkal di depan rumah warga pinggir jalan . Setelah ada rejeki iapun membuat kios kecil berdinding bamboo yang tidak jauh dari tempat lamanya.
Dari usaha jualan Es campur ini Bang Badi mengaku hasilnya bisa untuk membiayai kebutuhan rumah tangganya meskipun  harus hidup hemat. Dengan penghasilan yang kecil itu ia mengaku hanya bisa menyekolahkan anaknya lulus sekolah tingkat atas. Untuk menguliahkan anaknya di Perguruan Tinggi 
hanyalah sebuah mimpi.



 “ Ya paling banter setiap hari habis 50 mangkok satu mangkoknya kami jual Rp 5.000,- , kalau ditanya penghasilan bersihnya ya Rp 50 ribu – Rp 75 ribu. Kalau cuaca panas cepat habisnya , namun jika hujan ya harus tunggu sampai malam habisnya”, tambah bang Badi.
Nah bagi anda yang sedang melakukan perjalanan melewati desa Kedungmutih bisa mencoba atau mampir ke warung es campur bang Badi “ikhlas Menanti” . Lokasinya dipertigaan desa Kedungmutih di dekat jembatan baru desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak. (Muin)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar