Rabu, 24 Desember 2014

Dari Rambut Rezeki Slametpun Mengalir Setiap Hari


Potong rambut atau cukur rambut saat ini merupakan profesi yang cukup menjanjikan. Dari rambut inilah Slamet (35) warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak setiap hari mendapatkan uang. Setiap hari setidaknya 5-10 kepala orang ia rapikan rambutnya. Dari merapikan rambut itulah ia mendapatkan upah.
“ Dulu awalnya memang sulit selain belum kenal saya , juga banyak yang meragukan kemampuan saya mencukur rambut. Sehingga sehari kadang tak ada order . Sekarang minimal 5 kepala sudah pasti saya servis “, aku Slamet di conter pangkas rambutnya belakang pasar baru desa Kedungmutih.
Slamet menceritakan kisahnya menekuni usaha potong rambut. Awalnya ia tidak melirik usaha ini , niatnya ikut MLM agar cepat dapat penghasilan dengan jumlah besar. Namun musibah tak dinyana pulang dari mengikuti prospek MLM ia bersama temannya tersambar truk dump. Temannya jari tangannya hampir putus. Sedang ia harus merelakan kakinya untuk di pen karena patah tulang.


Selama hampir setahun ia tidak dapat beraktifitas secara normal. Ia harus memakai kaki bantuan agar bisa menyambangi teman dan saudaranya. Di sela-sela waktu penyembuhan itu ia diminta saudaranya untuk mencukur rambut anaknya. Dengan kemampuan dari melihat iapun mencoba mempraktekkannya . Hasilnya cukup bagus meski tak dapat bayaran , sanjungan ia terima dengan senang hati.
Di lain waktu ,melihat potongan rambutnya  bagus saudaranyapun bercerita pada tetangga. Satu dua orang tetangga mulai menggunakan jasanya mencukur rambut. Satu hari kadang ada kadang juga tidak iapun mulai jemput bola. Tetangga jauh mulai mendengar kepiawaian Slamet dalam mencukur rambut.Akhirnya bisa dipastikan setiap hari ia mendapat order mencukur rambut.
“ Ya kalau tidak salah saya usaha cukur rambut ini sudah lebih 10 tahun. Dulu kalau tidak salah ongkosnya Rp 1.000 an . Kini karena BBM naik harga potong rambut perkepala Rp 5 ribu.  Namun kadang kala ada pelanggan yang member lebih “, kata Slamet.
Awalnya Slamet pesimis usaha cukur rambut ini menghidupi, namun setelah 10 tahun ia jalani. Dari usaha cukur rambut ini ia sudah beroleh banyak. Dulu tempat cukurnya adalah gubung kayu reot . Tiga tahun yang lalu ia bangun menjadi toko. Selain untuk praktek cukur rambut iapun berjualan asesories pakaian seperti berbagai jenis topi, kopiah dan juga lainnya.
Menurutnya wirausaha adalah pekerjaan yang menyenangkan. Meski awalnya berat namun setelah dijalani sekian tahun menjadi mudah. Dari usahanya potong rambut ini selain bisa membuat toko dan isinya. Iapun bisa mensubsidi ibunya belanja sehari-hari. Membeli kereta dorongan dan disewakan, menyimpan garam dan juga untuk operasional mengisi tambak bandeng dan udang.

“ Pokoknya jika kita mau berwirausaha resepnya harus semangat dan tahan banting. Tidak bosanan dan selalu kerja keras. Itulah pesan saya kepada siapapun yang mencoba berwira usaha termasuk anak muda “, kata Slamet menutup sua. (Muin).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar