Kasan Menunggu pelanggannya |
Demak – Kasan
(24) warga desa Kedungkarang kecamatan
Wedung kabupaten Demak mempunyai pemikiran praktis. Jika tidak lagi sekolah ya
harus cari kerjaan. Oleh karena itu usai tamat sekolah lanjutan pertama (Mts)
iapun berjualan bakso keliling. Kebetulan ayahnya juga pengusaha bakso sehingga
ia sepenuhnya diarahkan orang tuanya.
Dengan berbekal gerobag dorong
iapun keliling kampung menjajakan bakso buatan orang tuanya. Modal iapun tak
butuh karena semua telah disediakan orang tuanya. Mulai gerobag dorongnya ,
peralatan jualan , sampai dagangannyapun semua dipersiapkan.
“ Jika siang menjelang sore
sayapun mempersiapkan dagangan sendiri, mulai kuah bakso , gelondongan , sampai
dengan bahan isian bakso seperti mie , sohun dan yang lainnya. Jika sudah siap
sayapun berangkat keliling kampung “, aku Kasan yang sudah lima tahun berjualan bakso.
Awalnya ada perasaan malu dan
gengsi , terutama jika ketemu cewek. Namun setelah beberapa hari keliling
kampung iapun jadi percaya diri. Dengan siapapun ia tidak grogi. Dengan sigap ia melayani
pelanggannya . Mangkok pertama diisi mie , sohun, sledri , garam dan juga
kecap. Selanjutnya kuahpun diambil dari dandang kemudian dituangkan ke dalam
mangkok. Gelondongpun dimasukkan ke dalam mangkok tergantung pembelian.
“ Pembeliannya ya tidak seperti
di warung minimal Rp 2.000 saya layani.
Kalau di warung bakso paling murah Rp 6 ribu – 7 ribu. Kalau dagang bakso
keliling di patok segitu ya tidak laku. Jadi berapapun saya layani paling
sedikit ya Rp 2.000 “, kata Kasan.
Menurut Kasan berjualan bakso
keliling harus pandai membaca situasi daerah. Tidak setiap tempat orang suka
akan makanan bakso ini oleh karena itu
ia punya tempat mangkal khusus. Biasanya di tempat-tempat ramai seperti
perempatan jalan , dekat pasar atau juga sekolah.
Lalu berapa penghasilan yang
diperoleh Kasan dari jualan bakso keliling ini. Dari bapaknya sebagai pemilik
dagangan Kasan mendapatkan upah Rp 40 ribu – Rp 50 ribu. Uang tersebut selain
dipergunakan untuk kebutuhan harian juga sebagian ditabungkan untuk masa
depannya.
Ke depan Kasan mempunyai rencana
berjualan bakso sendiri. Selain ider keliling seperti biasanya iapun membuat
sendiri bakso mulai dari bahan baku sampai bahan jadi. Teknik pembuatan bakso
telah dikuasainya dari melihat kerja ayahnya setiap hari.
Selain itu ke depan ia juga
mempunyai obsesi berwirausaha bakso ini secara profesional. Selain mempunyai
warung yang bagus juga mempunyai mitra-mitra binaan penjual bakso keliling.
Baik menggunakan gerobag dorong atau sepeda motor. Saat ini bakso merupakan
makanan yang cukup digemari oleh warga baik di desa maupun di kota (Muin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar