Jumat, 09 Januari 2015

Berjualan Keliling Makanan Hasilnya Menjanjikan Silakan di Coba


 

Bang Miko Layani pelanggannya

Demak – Saat ini peluang usaha yang masih menjanjikan adalah jualan atau berdagang. Namun demikian tidak semua orang melirik usaha ini apalagi yang berpendidikan atau mempunyai ijasah. Mereka lebih senang bekerja sebagai pegawai negeri atau pegawai swasta. Padahal peluang kerja sebagai PNS cukup kecil.
Itulah yang mendorong bang Miko warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung ini membuka usaha jualan makanan keliling. Dengan modal yang tidak begitu besar . Dia jualan makanan keliling dengan jam kerja bebas dan hasilnya cukup lumayan. Setiap hari ia keliling kampung di desanya juga desa tetangga.
“ Kalau di hitung-hitung saya kerja sebagai penjual keliling ini sudah lebih 5 tahun. Awalnya saya ikut orang menjualkan sio may orang Bandung. Namun setelah punya pelanggan sayapun kemudian membuat sendiri dan saya kelilingkan “, aku Miko yang asli Solo pada kabarseputarmuria.
Dia awalnya merantau di Semarang ikut orang Bandung jualan sio may. Ketika itu ia  belum berpengalaman sehingga perlu belajar banyak dengan teman-temannya. Selama di Semarang itu selain berjualan keliling iapun menyempatkan diri untuk melihat cara pembuatan sio may. Mulai bahan , bumbu serta cara membuatnya.
“ Nah ketika jalan-jalan ke Kudus itulah saya bertemu dengan istri saya orang Demak . Sehingga habis nikah saya pindah ke rumah istri di Demak . Mertua jualan ikan dan tetangga kerja sebagai petambak dan nelayan . Karena saya sudah punya kerja ya saya jualan makanan keliling di Demak “, ungkap Miko.
Menurut Miko ada berbagai peluang untuk jualan makanan keliling. Diantaranya sio may , Bakso bakar , sosis dan masih banyak lagi yang lain. Jualan sio may misalnya modal yang dibutuhkan kurang dari lima ratus ribu. Bahan yang dibutuhkan misalnya tahu, sayuran, telor , kentang . Sedangkan bumbunya ada bumbu dapur komplit, kacang tanah, gula merah dan kecap. Cara membuatnya cukup mudah semua bahan di rebus , sedangkan bumbu diracik seperti membuat sambal.
“ Setelah semua matang dagangan ditempatkan dalam , wadah kotak kaca . Kotak itu di tempatkan di belakang sepeda motor . Di dalamnya ada kompor dan juga tempat memasak untuk menghangatkan. Kotak bisa dipesan pada tukang kayu”, papar Miko.
Lebih mudah lagi jika berjualan bakso goreng. Kita bisa membuat adonan bakso dengan menggilingkan daging dan tepung sesuai dengan keinginan. Sampai di rumah adonan itu dibuat bulatan-bulatan bakso besar dan kecil. Bumbupun di ramu dengan bahan bahan bumbu dapur ditambah saus dan kecap. Untuk penjualan kita tinggal membakar diatas kompor dan diberi bumbu 
“ Sekarang saya jualan bakso goreng keliling. Sio May kelihatannya sudah jenuh. Nah kalau bakso goreng ini lebih mudah pembuatannya. Untungnya cukup lumayan dan kerjanya juga ringan “, tutur Miko.
Seharian jualan keliling Miko mengaku berpenghasilan Rp 60 ribu – 100 ribu setiap hari. Oleh karenanya selain untuk belanja kebutuhan di rumah ia masih bisa menyisakan penghasilan untuk di tabung. Oleh karena itu bagi yang belum mempunyai pekerjaan atau cari sambilan pekerjaan bisa melirik usaha jualan keliling ini.
“ Jika malu di desa sendiri ya coba keluar dari desa . Memang kendala yang besar pada usaha jualan keliling ini adalah rasa malu. Apalagi jika awal-awal membuka usaha pasti banyak rintangannya “, tutup Miko. (Muin)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar