![]() |
Mbah Sidik sedang Beristirahat |
Hidup adalah perjuangan itulah yang
selalu dikatakan oleh Sidik (58) warga desa Rajekwesi kecamatan Mayong
kabupaten Jepara . Oleh karena itu meski puluhan tahun jadi kuli pemecah batu
namun profesi itu ditekuninyan sampai sekarang.
Berawal
dari dibukanya usaha penggalian batu di desanya ia ikut terjun jadi kuli
pemecah batu , pada waktu itu ia berumur 15 tahun. Sampai dengan berumah tangga
dan mempunyai anak satu iapun masih bekerja sebagai gukang batu , sampai usaha
itu ditutup karena batunya habis.
“ Nah
setelah penggalian batu di desa saya tidak ada , barulah saya mulai keliling
kampung menawarkan jasa pukul batu . Hampir semua desa disekitar sini sudah
saya masuki “, ujar Sidik pada kabarseputarmuria yang menemuinya
Sidik
mengemukakan, bekerja sebagai kuli pemecah batu modal utamanya adalah tenaga
sehingga jika badannya sehat ia pasti keluar rumah untuk mencari order
memecahkan batu. Dengan sepeda motor tuanya ia berkeliling dari desa satu
ke desa lainnya mencari tumpukan batu yang akan dibuat bangunan, misalnya
pondasi rumah,gorong-gorong,atau bangunan lainnya.
Jika
menemukan tumpukan batu iapun berhenti dan menanyakan apakah batu itu akan
dipecahkan . Setelah ada kesepakatan tentang harga maka batupun ia pecahkan
dengan menggunakan palu besar yang ia bawa setiap hari. Dia tidak memilih-milih
, berapapun rit batu ia pecahkan.
“
Upah pecah batu saat ini setiap ritnya Rp 40 ribu , setiap hari tidak tentu
kadang bisa 3 rit , 2 rit atau 1 rit . Setiap hari meski 1 rit saya bisa
membawa pulang uang “, aku Pak Sidik ketika beristirahat .
Daerah
jangkauan pak Sidik selain kecamatan Pecangaan, Kecamatan Kedung, kecamatan
Welahan dan Kecamatan Wedung. Untuk kecamatan Wedung ia sampai desa Menco ,
Babalan, Kedungmutih , Kedungkarang, Tedunan dan yang lainnya.
Setiap hari ia pasti keluar rumah dengan
sepeda motornya menyusuri desa-desa pesisir menawarkan jasa untuk pecah batu.
Dia yakin dengan usahanya itu ia bisa menghasilkan uang untuk keperluan
keluarganya.
“
Alhamdulillah jika dihitung sudah 30 tahun lebih saya bekerja sebagai kuli
pemecah batu. Meski sedikit penghasilannya setiap hari selalu ada “, aku Pak
Sidik.
Dalam
bekerja pak Sidik hanya mempergunakan alat palu besar saja , namun karena
ketrampilannya ia bisa memecahkan batu sebesar apapun menjadi pecahan-pecahan
kecil untuk bahan bangunan. Oleh karena itu melihat batu batu besar yang
berserakan dan ingin dipergunakan untuk membuat pondasi atau lainnya itu
menjadi tugasnya sehari-hari.
“ Nah
bagi siapa saja yang ingin memecahkan batu bisa memanggil saya , utamanya
daerah seputaran pesisir Kedung dan Wedung “, kata Pak Sidik berpromosi sambil
menunjukkan no HP yang bisa di hubungi 085
325 342 845. (Muin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar