Kamis, 05 Maret 2015

Mbah Sidik Puluhan Tahun Jadi Tenaga Pemecah Batu

Mbah Sidik sedang Beristirahat

Hidup adalah perjuangan itulah yang selalu dikatakan oleh Sidik (58) warga desa Rajekwesi kecamatan Mayong kabupaten Jepara . Oleh karena itu meski puluhan tahun jadi kuli pemecah batu namun profesi itu ditekuninyan sampai sekarang.

Berawal dari dibukanya usaha penggalian batu di desanya ia ikut terjun jadi kuli pemecah batu , pada waktu itu ia berumur 15 tahun. Sampai dengan berumah tangga dan mempunyai anak satu iapun masih bekerja sebagai gukang batu , sampai usaha itu ditutup karena batunya habis.

“ Nah setelah penggalian batu di desa saya tidak ada , barulah saya mulai keliling kampung menawarkan jasa pukul batu . Hampir semua desa disekitar sini sudah saya masuki “, ujar Sidik pada kabarseputarmuria yang menemuinya

Sidik mengemukakan, bekerja sebagai kuli pemecah batu modal utamanya adalah tenaga sehingga jika badannya sehat ia pasti keluar rumah untuk mencari order memecahkan batu. Dengan  sepeda motor tuanya ia berkeliling dari desa satu ke desa lainnya mencari tumpukan batu yang akan dibuat bangunan, misalnya pondasi rumah,gorong-gorong,atau bangunan lainnya.

Jika menemukan tumpukan batu iapun berhenti dan menanyakan apakah batu itu akan dipecahkan . Setelah ada kesepakatan tentang harga maka batupun ia pecahkan dengan menggunakan palu besar yang ia bawa setiap hari. Dia tidak memilih-milih , berapapun  rit batu ia pecahkan.


“ Upah pecah batu saat ini setiap ritnya Rp 40 ribu , setiap hari tidak tentu kadang bisa 3 rit , 2 rit atau 1 rit . Setiap hari meski 1 rit saya bisa membawa pulang uang “, aku Pak Sidik ketika beristirahat .
Daerah jangkauan pak Sidik selain kecamatan Pecangaan, Kecamatan Kedung, kecamatan Welahan dan Kecamatan Wedung. Untuk kecamatan Wedung ia sampai desa Menco , Babalan, Kedungmutih , Kedungkarang, Tedunan dan yang lainnya.

 Setiap hari ia pasti keluar rumah dengan sepeda motornya menyusuri desa-desa pesisir menawarkan jasa untuk pecah batu. Dia yakin dengan usahanya itu ia bisa menghasilkan uang untuk keperluan keluarganya.

“ Alhamdulillah jika dihitung sudah 30 tahun lebih saya bekerja sebagai kuli pemecah batu. Meski sedikit penghasilannya setiap hari selalu ada “, aku Pak Sidik.

Dalam bekerja pak Sidik hanya mempergunakan alat palu besar saja , namun karena ketrampilannya ia bisa memecahkan batu sebesar apapun menjadi pecahan-pecahan kecil untuk bahan bangunan. Oleh karena itu melihat batu batu besar yang berserakan dan ingin dipergunakan untuk membuat pondasi atau lainnya itu menjadi tugasnya sehari-hari.

“ Nah bagi siapa saja yang ingin memecahkan batu bisa memanggil saya , utamanya daerah seputaran pesisir Kedung dan Wedung “, kata Pak Sidik berpromosi sambil menunjukkan no HP yang bisa di hubungi 085 325 342 845. (Muin)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar